Perawatan
kecantikan menjadi suatu hal yang sering dilakukan oleh kaum wanita. Tentu
saja, kesempurnaan fisik menjadi satu hal mutlak yang dituju. Namun, ada
beberapa kebiasaan perawatan kecantikan yang merusak kesehatan apabila terus dilakukan.
Hal ini terjadi karena kebiasaan tersebut seringkali dianggap remeh tetapi memiliki
konsekuensi serius bagi kesehatan apabila terus diabaikan. Beberapa ahli
mengingatkan akan risiko kesehatan yang dihadapi terkait beberapa kebiasaan
perawatan kecantikan yang abai dari perhatian. Berikut adalah beberapa kebiasaan perawatan kecantikan yang merusak kesehatan.
Tidak pernah membersihkan kuas make-up
Kuas
kosmetik atau make-up yang anda simpan dalam tas make-up bisa jadi merupakan
sarang kuman dan penyakit. Bila anda tidak pernah atau jarang membersihkan
peralatan kosmetik anda (setidaknya sekali dalam sepekan), maka peralatan
tersebut dapat terkontaminasi oleh minyak, sel kulit yang mati, bahkan bakteri.
Akibatnya, gangguan seperti infeksi atau reaksi alergi bisa terjadi pada kulit.
Maka, biasakan untuk mencuci atau membersihkan kuas make-up atau peralatan
kosmetik anda.
Meminjam make-up mata dan lipstik
Jika
anda
sering ketinggalan make-up mata atau lipstik di rumah, biasanya jalan
paling cepat adalah dengan meminjam lipstik atau make-up mata milik
teman. Langkah ini bisa jadi memang lebih praktis daripada harus pulang
kembali ke rumah. Namun, tahukah anda bahwa mulut, bibir, dan
tenggorokan
merupakan sarang untuk segala jenis kuman, dan tentunya anda tidak
mengetahui
apakah teman anda terbebas dari kuman-kuman tersebut dengan sekedar
mengamatinya dari luar. Di samping itu, virus yang barangkali
menyebabkan demam
atau flu pada diri teman anda bisa jadi menjangkiti anda dari aktivitas
pinjam-meminjam tadi. Bakteria jenis Staphylococcus aureus penyebab
infeksi
kulit, ternyata juga sering ditemukan pada make-up mata. Sehingga,
konjungtivitis
atau radang mata bisa juga ditularkan dengan mudah.
Meminjam gunting dan pengikir kuku
Satu
hal yang perlu anda ketahui bahwa berbagi gunting dan pengikir kuku ternyata
bisa juga mengancam kesehatan. Setitik darah akibat luka di kuku yang menempel
pada kulit di sekitar kuku bisa menularkan kuman yang tak kasat mata pada
pengguna berikutnya melalui celah pada kulit. Bisa jadi teman anda mengidap
penyakit Hepatitis B atau jenis penyakit lain yang bisa menular tanpa disadari.
Maka dari itu, jangan biasakan meminjam gunting dan pengikir orang lain.
Menggunakan kosmetik yang kadaluwarsa
Mungkin
saja anda memiliki lipstik favorit yang sudah tak diproduksi lagi. Maka tak
salah bila anda terus menyimpan dan menggunakan lipstik tersebut walaupun masa
produksinya ternyata beberapa tahun yang lalu. Sebagaimana halnya
makanan, kosmetik juga mempunyai tanggal kedaluwarsanya. Kebiasaan tetap
menggunakan kosmetik yang sudah lewat masa kadaluwarsanya dapat menyebabkan
infeksi, seperti kulit bibir yang bisa terasa gatal atau mengelupas akibat
lipstik kadaluwarsa. Umumnya, lipbalm, concealer, dan bedak hanya tahan
beberapa tahun saja. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu mengecek tanggal
kadaluwarsa pada kemasan kosmetik yang kita gunakan. Make-up mata dan maskara
biasanya harus diganti setidaknya sesudah pemakaian tiga bulan lamanya. Alas
bedak biasanya bisa bertahan setahun bila anda tak langsung menyentuhnya
menggunakan tangan. Satu tips, biasakan untuk menyimpan kosmetik pada tempat
kering dan dingin guna menjaga keawetannya.
Menggunakan eyeliner pada area dalam tumbuhnya
bulu mata
Meski
ada banyak selebriti menggunakan eyeliner pada bagian dalam tumbuhnya bulu mata
dan menganggap ini sebagai trend, anda tak perlu menirunya! Para dokter telah
mengingatkan risiko hal ini pada penyumbatan pori-pori minyak, sehingga bisa
mengganggu keluarnya air mata pada bagian tepi kelopak mata. Bila terjadi
penyumbatan pada lubang pori tersebut, anda bisa mengalami gejala mata kering,
sehingga memicu radang. Bila hal ini tidak diatasi, dapat merusak mata serta
menyebabkan kebutaan.
Kurang berhati-hati ketika melakukan perawatan
kuku di salon
Siapapun
mau dimanjakan di salon, seperti melakukan manicure dan pedicure mewah. Namun,
anda perlu berhati-hati dengan tempat dimana anda memilih perawatan. Cermati
baik-baik kebiasaan para terapisnya. Bila sebuah salon atau spa tidak
memperhatikan kebersihan salonnya secara berkala, semisal membersihkan bak kaki
menggunakan pembersih khusus anti-jamur, maka sudah pasti tempat tersebut
menjadi lahan yang subur untuk jamur atau infeksi kaki. Menggunakan peralatan
yang sama bagi setiap klien bisa juga menyebabkan penularan kutil, yang dipicu
oleh virus jenis papiloma manusia atau HPV, juga infeksi jamur dan bakteri.
Sebelum berganti pelanggan, semua peralatan salon harus dibersihkan dengan
cairan khusus pembasmi kuman.
Mengabaikan ketidaknyamanan ketika melakukan
perawatan rambut di salon
Hati-hati
dengan rasa pegal yang menyakitkan pada daerah leher ketika rambut sedang
dicuci oleh terapis di salon. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa posisi
yang tidak nyaman ketika sedang dikeramasi, pada beberapa kasus, bisa
menyebabkan stroke. Hal ini terjadi disebabkan oleh arteri pada leher yang
tertahan, sehingga menahan aliran darah menuju otak. Kondisi ini dapat
menyebabkan pusing, mati rasa pada wajah, bahkan menyebabkan penggumpalan
darah. Anda bisa menghindari hal itu melalui penggunaan handuk untuk alas
kepala, atau mintalah agar rambut dicuci dengan posisi agak maju.
Terlalu sopan pada meja pijat
Waspadalah
dengan terapis pijat yang mempunyai pijatan agak menyakitkan. Kekuatan
pijatan yang terlalu kencang dapat menyebabkan cedera, semisal putusnya
tendon serta ketegangan parah pada otot. Selalu sampaikan pada terapis kalau anda
merasa kurang nyaman pada kekuatan pijatannya agar disesuaikan daya tekanan
yang diinginkan. Jangan lupa juga untuk memastikan bahwa terapis pijat anda
mempunyai reputasi yang aman.
Melewatkan tes alergis sebelum melakukan
pengecatan rambut
Satu
hal yang sering dilewatkan sebelum mengecat rambut adalah melakukan tes
alergis. Senyawa organik pada cat rambut yang dikenal dengan PPD bisa
menyebabkan reaksi anafilaktik pada beberapa kasus. Baru-baru ini, salah
seorang remaja yang berasal dari Inggris pingsan dan selanjutnya meninggal
dunia sesudah mengalami reaksi yang ekstrem terkait pewarna rambut. Maka dari
itu, ada kampanye untuk melarang penggunaan PPD, namun sementara ini lebih baik
anda menggunakan pewarna rambut yang luntur sesudah enam pekan. Selain itu,
sebaiknya lakukan tes alergis dalam jangka 48 jam sebelum anda memulai
pengecatan rambut.
Nama : Andy Hany Agustin
Email : hanyagustin.ha@gmail.com
Blog : www.hanyperawat.blogspot.co.id
Blog : www.hanyperawat.blogspot.co.id
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon